Ibadah Umroh adalah ibadah yang waktu,tenaga,pikiran dan biaya yang cukup banyak.Untuk anda yang pertama kali akan melaksanakan umroh agar perjalanan ibadah ini berjalan lancar,persiapan yang matang sangatlah penting.Mulai dari memeriksa dokumen,kesehatan,hingga mempelajari tata cara ibadah,semuanya harus di persiapkan dengan baik.Dengan persiapan yang tepat,umroh dapat di jalankan dengan lebih khusyuk dan tenang.
- Persiapan Sebelum Berangkat
1. Luruskan Niat
Niat merupakan hal utama ,pastikan niat umroh di lakukan semata-mata karena Allah SWT.Secara bahasa, “niat” berarti keinginan dalam hati. Dalam konteks ibadah, niat adalah tekad dalam hati untuk melakukan ibadah tertentu semata-mata karena Allah SWT. Dalam umroh, niat dilakukan pada saat memakai pakaian ihram dan berada di miqat (batas yang ditentukan untuk memulai ihram).
Lafal Niat Umroh
Berikut adalah lafal niat umroh yang sering dibaca:

” Kupenuhi Panggilan Mu ya Allah, untuk umroh”
Lafal ini tidak wajib diucapkan dengan lisan, karena yang terpenting adalah niat dalam hati. Namun, mengucapkannya bisa membantu meneguhkan niat tersebut.
Waktu dan Tempat Mengucapkan Niat Umroh
Niat umroh dilakukan saat seseorang telah berada di miqat dan telah mengenakan pakaian ihram. Miqat adalah tempat atau batas yang telah ditentukan untuk memulai ihram. Beberapa miqat yang terkenal antara lain:
- Bir Ali (Dzul Hulaifah): untuk jamaah dari Madinah
- Yalamlam: untuk jamaah dari arah Yaman
- Qarnul Manazil: untuk jamaah dari Najd (arah Riyadh)
- Juhfah: untuk jamaah dari Syam dan Mesir
- Dzat Irq: untuk jamaah dari arah timur (Iraq)
Bagi jamaah dari luar Arab Saudi yang naik pesawat, biasanya niat dilakukan saat pesawat melewati miqat, dan pramugari akan mengumumkan waktunya.
Hukum dan Pentingnya Niat dalam Umroh
Menurut para ulama, niat adalah rukun dari umroh. Tanpa niat, ibadah umroh tidak sah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Persiapan Dokumen
Kelengkapan data yang harus di persiapkan sebelum berangkat umroh antara lain kartu identitas diri / kartu tanda penduduk,Paspor masih berlaku minimal 6 bulan,Visa umroh,surat Vaksin ( terutama vaksin meningitis ),buku nikah,tiket pesawat yang di gunakan,bukti tanda terima pemesanan tempat menginap,bukti pembayaran,dan lain-lain.
3. Kesehatan dan Fisik
Kondisi fisik yang prima adalah kunci utama agar perjalanan umroh anda berjalan lancar dan maksimal.Anda dapat menjaga kesehatan dengan mengkomsumsi makanan yang bernutrisi,serta mengkomsumsi suplemen seperti madu,vitamin serta anda juga bisa memulai rutin berolahraga,seperti lari pagi,senam,atau olahraga lainnya.
4. Mempelajari Tentang Ibadah Umroh
Sebelum melangkah ,bekali diri anda dengan pengetahuan yang cukup tentang tata cara umroh,rukun, dan larangannya.Pahami rukun wajib dan sunnah umroh,memahami setiap gerakan ,bacaan dan maknanya akan membuat ibadah anda lebih khusyuk dan tidak hanya sekedar mengikuti gerakan orang lain.Ilmu adalah pelita yang akan membimbing anda sepanjang perjalanan.Selain itu jangan pernah berhenti berdoa.Mulailah dari sekarang dengan memohon kepada Allah agar di lancarkan setiap urusan anda,di beri kesehatan,dan dimudahkan segala hal yang berkaitan dengan perjalanan ini.
5. Persiapan Barang Yang Harus Dibawa
Nah ini adalah pokok persiapan yang wajib di cermati,ada baiknya anda membawa paling banyak tiga tas dan koper untuk memuat barang – barang bawaan anda.Satu koper ukuran besar ,satu tas jinjing dan satu tas kecil.Masing – masing dapat dipenuhi dengan barang sesuai kebutuhan.Misal untuk baju masuk koper,tas jinjing untuk alat-alat mandi,obat-obatan,sedangkan tas kecil untuk membawa kartu identitas,buku doa,Al Quran saku dan lain-lain.
- Pelaksanaan Ibadah Umroh
Rukun Umroh ( wajib dilakukan agar umroh sah )
1. Ihram
Ihram adalah rukun pertama dan sekaligus gerbang masuk anda ke dalam ibadah umroh.Ihram dimulai dengan niat yang tulus beribadah semata-mata karena Allah,di sertai dengan memakai pakaian ihram.Bagi laki-laki,pakaian ihram adalah dua lembar kain putih tanpa jahitan yang dililitkan pada tubuh,sementara bagi perempuan pakaian ihram adalah pakaian yang menutup aurat kecuali wajah dan telapak tangan.Proses ini dilakukan di area yang di sebut miqat,yaitu batas-batas yang telah ditentukan untuk memulai ihram.Setalah menggunakan ihram ada beberapa larangan yang harus di patuhi,diantaranya tidak memakai wangi-wangian,tidak memotong kuku atau rambut,tidak berburu.
Dengan memahami setiap larangan ini dan berkomitmen untuk menaatinya adalah kunci agar ihram anda sempurna.Pelanggaran terhadap larangan ini bisa mengakibatkan anda harus mambayar dam ( denda ),sehingga sangat penting untuk berhati-hati.
2. Tawaf
Tawaf (طواف) secara bahasa berarti “mengelilingi”. Dalam konteks ibadah haji dan umroh, tawaf adalah ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam) dan bergerak searah berlawanan jarum jam. Tawaf dilakukan oleh umat Islam yang melaksanakan haji atau umrah.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pelaksanaan tawaf:
- Niat
Sebelum memulai, jamaah berniat untuk melakukan tawaf, sesuai dengan jenis tawaf yang dikerjakan. - Posisi Awal di Hajar Aswad
Tawaf dimulai dari garis lurus sejajar dengan Hajar Aswad. Jamaah disunnahkan untuk mengangkat tangan seperti takbir, dan jika memungkinkan, mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan karena padatnya jamaah, cukup dengan isyarat tangan. - Berjalan Mengelilingi Ka’bah
Jamaah berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran. Setiap putaran dimulai dan diakhiri sejajar dengan Hajar Aswad. Putaran dihitung dengan benar, dan jamaah harus berjalan di luar Hijr Ismail karena area itu termasuk bagian dalam Ka’bah. - Ramal (bagi laki-laki)
Pada tiga putaran pertama, laki-laki disunnahkan untuk berjalan cepat (bersemangat) dengan langkah-langkah pendek, yang disebut ramal, sebagai simbol kekuatan kaum Muslimin. - Dzikir dan Doa
Tidak ada doa khusus yang wajib dibaca dalam tawaf. Jamaah dianjurkan membaca dzikir, istighfar, shalawat, atau doa-doa pribadi, termasuk doa di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. - Salat Sunnah
Setelah selesai 7 putaran, disunnahkan melaksanakan salat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, jika memungkinkan. Bila tidak memungkinkan karena padatnya jamaah, bisa di tempat lain di Masjidil Haram. - Minum Air Zamzam
Setelah tawaf, jamaah dianjurkan untuk minum air zamzam, dan berdoa setelahnya.
3. Sa’I
Sa’i adalah salah satu rukun dalam ibadah haji dan umroh yang dilakukan dengan berjalan kaki sebanyak tujuh kali antara Bukit Shafa dan Marwah di Masjidil Haram, Makkah. Ibadah ini dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan Siti Hajar yang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail. Sa’i tidak hanya merupakan ritual fisik, tetapi juga simbol dari usaha, kesabaran, dan ketawakalan kepada Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, jamaah dianjurkan untuk berdoa dan berdzikir, terutama saat melewati area antara dua tanda lampu hijau, di mana laki-laki disunnahkan berlari-lari kecil. Ritual ini mengajarkan bahwa dalam menghadapi ujian hidup, seorang Muslim harus berikhtiar sekuat tenaga, lalu menyerahkan hasilnya kepada kehendak Allah.
4. Tahallul
Tahallul adalah rukun terakhir yang menandai berakhirnya rangkaian ibadah umroh anda.Tahallul berarti “menghalalkan” hal- hal yang sebelumnya dilarang selama ihram.Rukun ini dilakukan dengan memotong atau mencukur sebagian rambut kepala.Bagi laki-laki,mencukur habis rambut (botak) adalah yang paling utama, namun memendekannya juga sudah mencukupi.Sementara itu bagi perempuan, cukup dengan memotong sebagian kecil dari ujung rambut.
Dengan selesainya tahallul,semua larangan ihram, seperti memakai pakaian biasa atau memotong kuku menjadi halal kembali.Ini adalah momen yang penuh kelegaan dan rasa syukur karena anda telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah umroh dengan sempurna.Setelah tahallul anda bisa beristirahat,melanjutkan ibadah lain, atau berbelanja di sekitar kota Mekkah dengan bebas dari ikatan ihram.Rukun ini menjadi penutup yang manis dan penuh makna dari seluruh pengalaman spiritual yang telah anda jalani.
Sebagai penutup artikel ini, umroh bukan sekadar perjalanan fisik ke Tanah Suci, melainkan sebuah ibadah yang sarat makna dan nilai spiritual. Melalui rangkaian ibadah seperti ihram, tawaf, sa’i, dan tahallul, umroh menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki diri, dan meraih ampunan-Nya. Meskipun tidak wajib seperti haji, umroh tetap memiliki keutamaan besar bagi siapa saja yang melaksanakannya dengan niat ikhlas dan penuh kesungguhan. Semoga penjelasan ini dapat menambah pemahaman dan semangat kita dalam mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah umroh dengan sebaik-baiknya.
